Investasi Industri Diperkirakan Tembus 191 Triliun

Nilai Investasi Petrokimia mencapai 112 Triliun

SurabayaPostNews – Kementerian Perindustrian memperkirakan, total investasi yang akan masuk ke Indonesia mencapai Rp191,09 triliun dari enam sektor industri.

Investasi tersebut antara lain dari 11 perusahaan di sektor pupuk dan petrokimia dengan nilai investasi Rp112,86 triliun, enam perusahaan dari sektor baja senilai Rp70,98 triliun.

Tidak ketinggalan, insentif itu juga menggairahkan investasi di sektor petrokimia. Dari insentif itu terdapat empat perusahaan investasi di sektor oleokimia senilai Rp4,54 triliun. Sisanya dari sektor keramik Rp1,96 triliun, sarung tangan karet Rp567,07 miliar, dan kaca Rp174 miliar.

Sementara, kebijakan harga gas sebesar USD6 per MMBTU tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 40 tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

Perpres tersebut kemudian diturunkan dalam Permen ESDM nomor 8 tahun 2020 tentang Cara Penetapan Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri. Adapun aturan teknisnya dituangkan dalam Kepmen ESDM nomor 89 K/10/MEM/2020 tentang Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri.

Related Posts

Bergairahnya sektor industri yang terdongkrak tentu membuat semringah Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Menurut data Kementerian Investasi, hingga kuartal I-2021, dari target investasi tahun ini sebesar Rp900 triliun, realisasi investasi sudah mencapai Rp219,7 triliun.

Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, aliran investasi asing langsung (FDI) dinilai telah membaik. “FDI kita sudah membaik meski masih Covid-19, sudah naik jadi 51-52 persen dibandingkan 2020. Posisi kita sudah agak sedikit memberi secercah harapan,” kata Bahlil Lahadalia.

Bahkan dalam menggenjot pertumbuhan, target investasi kementerian di bawah komando Bahlil itu dinaikkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Rp1.100 triliun–Rp1.200 triliun pada 2022.

“Presiden Jokowi memasang target tinggi karena punya harapan besar terhadap implementasi Undang-undang sapu jagat atau UU Cipta Kerja (UU Ciptaker).”katanya.

Target itu dibuat karena pemerintah ingin keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen. Untuk dapat mencapai pertumbuhan di atas 5 persen, pemerintah mengharapkan investasi masuk dalam jumlah besar. Pasalnya, investasi dapat memberikan efek domino lain, seperti penciptaan lapangan pekerjaan.

“Target Presiden Jokowi, pada 2022 investasi kita di atas Rp1.100 triliun jadi untuk pertumbuhan di atas 5 persen itu harus investasi Rp1.100-Rp1.200 triliun,” jelasnya

Leave A Reply

Your email address will not be published.