Menteri Perdagangan Jamin Stok Komoditas Terpenuhi

Sebagian komoditas bahkan bisa memenuhi kebutuhan untuk dua bulan ke depan

SurabayaPostNews – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tegas menjamin stok semua komoditas pangan strategis masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat selama dua pekan.

Sebagian komoditas bahkan bisa memenuhi kebutuhan untuk dua bulan ke depan, di antaranya kedelai dan bawang putih yang masing-masing bisa memenuhi kebutuhan untuk 2,4 dan 2,1 bulan.

“Semua barang-barang ini ada, terjangkau dan stabil. Saya harap selama PPKM Darurat barang pokok dan penting ini tidak menjadi masalah apapun yang ada di pasar,” katanya di konferensi pers secara virtual.

Dalam kesempatan itu, Lutfi juga menggambarkan bahwa harga hampir seluruh bahan pangan pokok mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan lalu.

Sebagai contoh, hasil pemantauan Kementerian Perdagangan di 216 pasar di 90 kabupaten/kota dalam 34 provinsi menunjukkan bahwa rata-rata harga beras medium berada di level Rp10.000 per kilogram (kg) per 2 Juli 2021.

Harga tersebut 0,99 persen lebih rendah dibandingkan dengan harga pada sepekan sebelumnya. Penurunan harga juga terlihat pada komoditas daging ayam ras yang bergerak dari Rp36.600 per kg pada pekan lalu menjadi Rp35.700 per kg per 2 Juli 2021.

Bawang merah juga terpantau turun 0,95% dibandingkan dengan bulan lalu meski naik 2,96% secara mingguan. Meski sebagian besar komoditas memperlihatkan harga yang relatif stabil, Lutfi tidak memungkiri bahwa terjadi kenaikan pada kelompok cabai-cabaian.

Salah satunya adalah cabai rawit merah yang naik 29,45% dibandingkan- dengan 2 Juni 2021 dan lebih tinggi 12,09% dibandingkan dengan harga pada 25 Juni. “Cabai, -meskipun ada dinamika sedikit, tetapi perlu diketahui Banyuwangi sebagai pemasok utama akan memasuki masa panen dan harga akan terkatrol turun lagi,” ujarnya.

Jaminan pemerintah terhadap barang pokok dan pangan penting yang tidak menjadi masalah di pasar tentu sangat melegakan. Di sisi lain, tren harga barang pokok cenderung mengalami penurunan akibat aktivitas pasar yang lesu.

Pasokan yang aman tidak diiringi dengan daya beli konsumen. “Soal harga pangan, harga tidak bisa naik karena yang beli turun, kecuali ada spekulan yang memainkan harga,” kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran.

Ngadiran mengatakan, penjualan di pasar pangan terus mengalami penurunan setelah lebaran. Berdasarkan informasi yang dia terima dari pedagang pasar, omzet setidaknya bisa turun sampai 40 persen.

Dia pun memperkirakan penurunan harga akan terus berlanjut selama PPKM Darurat karena daya beli masyarakat yang urung terungkit. Namun, pemerintah juga tetap patut mewaspadai potensi kenaikan harga pangan.

Pasalnya, adanya penyekatan di sejumlah jalur berpotensi bisa memberikan dampak terhadap ketepatan pengiriman barang. Penyekatan juga bisa menambah biaya transportasi dan mengerek harga di -sisi konsumen.

Terlepas dari semua itu, kita tentu mengapresiasi jaminan dari pemerintah seperti yang disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan itu sangat melegakan. Masyarakat pun bisa tetap tenang dan nyaman di tengah implementasi PPKM Darurat. Harapannya, wabah pandemi Covid -19 bisa terkendali.

Leave A Reply

Your email address will not be published.